Bentuk-bentuk Ijaz Dalam Al Quran

Bentuk-bentuk  Ijaz  Dalam Al Qur'an

Ijaz al-Qur’an dalam melemahkan manusia untuk mendatangkan yang sepadan dengan al-Qur’an terdiri dari aspek lafziah (morfologis), maknawiyah (semantik) dan ruhiyah (psikologis), semuanya bersandarkan (interchangeable) dan bersatu, sehingga melemahkan manusia untuk menandinginya.

Ijaz al-Quran bersifat dzaty (essensial), bukan bersifat relatif (idhafy) dan bukan karena sesuatu yang keluar darinya dan juga bersifat universal sesuai dengan universalitas al-Qur’an.
Berikut ini bentuk-bentuk Ijaz al-Qur’an yang telah dapat dicapai oleh akal manusia dan telah diungkapkan para ulama, yaitu:

1. Keharmonisan uslub bahasanya, keindahan dan ketelitian redaksi-redaksinya, maknanya, hukumnya dan teorinya.
Betapa menakjubkan rangkaian al-Qur’an dan betapa indah susunannya. Tidak ada kontradiksi dan perbedaan di dalamnya, padahal al-Qur’an membeberkan banyak segi yang dikandungnya, seperti kisah dan nasehat, argumentasi, hikmah dan hukum, tuntutan dan peringatan, janji dan ancaman, kabar gembira dan berita duka serta akhlak mulia dan sebagainya.
Abdurrazaq Nawfal dalam al-Ijaz al-Adaby li al-Qur’an al-Karim mengemukakan tentang keharmonisan dan keseimbangan ushlub bahasa al-Qur’an sebagai berikut:

2. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya, seperti :
-  Al-hayah  (hidup)  dan al-mawt (mati) masing-masing sebanyak 145 kali.
-  Al-Naf’u (manfaat) dan al-madharrah (madarat) masing-masing sebanyak 50 kali.
- Al-har (panas) dan al-bard (dingin) masing-masing sebanyak 4 kali.
- Al-rahbah (takut) dan al-raghbah (harap) masing-masing sebanyak 8 kali.
- Al-shaif (musim panas) dan al-syita (musim dingin) masing-masing sebanyak 1 kali.

3. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan sinonimnya/makna yang dikandungnya, seperti:
- Al-harts dan al-zira’ah (membajak / bertani) masing-masing sebanyak 14 kali.
- Al-ushb dan al-dhurur (membanggakan diri/angkuh) masing-masing sebanyak 27 kali.
- Al-aql dan al-nur (akal/cahaya) masing-masing sebanyak 49 kali.
- Al-jahr dan al-alaniyah (nyata) masing-masing sebanyak 16 kali.
- Al-Qur’an, al-wahyu dan al-islam masing-masing sebanyak 70 kali.

4. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjuk kepada akibatnya, seperti:
- Al-infaq (infak)  dengan al-ridha (kerelaan) masing-masing sebanyak 73 kali.
- Al-bukhl (kikir) dengan al-hasarah (penyesalan) masing-masing sebanyak 12 kali.
- Al-kafiruun (orang-orang kafir) dengan al-nar/al-ahraq (neraka/pembakaran) masing-masing sebanyak 154 kali.
- Al-zakat (zakat/penyucian) dengan al-barakah (kebajikan yang banyak) masing-masing sebanyak 32 kali.
- Al-fahisyah (kekejian) dengan al-ghadab (murka) masing-masing sebanyak 26 kali.

5. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya, seperti:
- Al-israf (pemborosan)  denan al-sur’ah (ketergesa-gesaan) masing-masing sebanyak 23 kali.
- Al-mauidzah (nasihat) dengan al-lisan (lidah) masing-masing sebanyak 25 kali.
- Al-asra (tawanan) dengan al-harb (perang) masing-masing sebanyak 6 kali.
- Al-salam (kedamaian) dan al-thayyibat (kebajikan) masing-masing sebanyak 60 kali.

6. Disamping keseimbangan-keseimbangan tersebut ditemukan juga keseimbangan khusus , yaitu:
- Kata yaum (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali sebanyak bilangan hari dalam setahun. Sedangkan kata hari yang menunjuk kepada bentuk plural  (ayyam) atau dua (yaumain) jumlah keseluruhannya hanya 30 kali sama dengan jumlah hari dalam sebulan. Di sisi lain kata yang berarti bulan (syahr) hanya terdapat 12 kali sama dengan jumlah bulan dalam setahun.
- Al-Qur’an menjelaskan bahwa langit ada tujuh. Penjelasan ini diulangi sebanyak tujuh kali pula yaitu dalam al-Baqarah : 29, al-Isra : 44, al-Mu’minun : 86, Fushilat : 12, al-Thalaq : 12, al-Mulk : 3 dan Nuh : 15. Selain itu penjelasannya tentang terciptanya langit dan bumi dalam 6 hari dinyatakan pula dalam 7 ayat.
- Kata-kata yang menunjuk kepada utusan Allah , baik rasul, nabi, basyir dan nazir keseluruhannya berjumlah 518 kali seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rasul dan pembawa berita tersebut yakni 518 kali.
Previous
Next Post »